Selamat Anda Menang Undian !


Selamat anda, anda telah memenangkan undian !!, begitu kira-kira isi sebuah pesan elektronik (email) dari orang yang tidak dikenal. Selanjutnya surat tersebut penulis hapus tanpa perlu melanjutkan untuk membaca isinya karena email tersebut adalah salah satu dari sekian banyak email spam yang penulis terima dengan isi yang hampir sama, yaitu pemberitahuan pemenang undian.

Penulis teringat beberapa tahun yang lalu, yaitu saat pertama kali menerima email spam dari seseorang dalam bahasa inggris. Isinya kira-kira berbunyi bahwa si pengirim adalah salah satu pegawai bank di Afrika sana, yang salah satu nasabahnya telah menyimpan dana kurang lebih sebesar satu juta dolar dan meninggal mendadak. Nasabah tersebut diceritakan tidak memiliki sanak keluarga (hidup sendiri), sehingga tidak seorangpun yang mengetahui atau mengklaim sebagai ahli warisnya dan meminta bank untuk mencairkan dana tersebut.

Singkat cerita, si pengirim meminta penulis untuk berpura-pura menjadi salah satu keluarga (ahli waris) si nasabah yang sedang tinggal di luar negeri dan memberikan kuasa kepada pegawai bank tersebut (pengirim email) untuk mecairkan dana tersebut. Yang dibutuhkan olehnya hanyalah berupa nama lengkap, alamat, nomor telpon dan fax yang dapat dihubungi, serta copy (hasil scan) kartu identitas.

Karena saat itu penulis adalah orang baru sama sekali di dunia perinternetan, maka dengan tanpa curiga penulis pun memenuhi semua yang ia persyaratkan dengan mengirimkannya melalui email balasan. Tidak menunggu lama, penulis kembali mendapatkan email balasan yang isinya si pegawai bank tersebut mengalami kesulitan didalam mencairkan dana tersebut dikarenkan harus membayar pajak terlebih dahulu, kurang lebih sebesar $ 5.000, dengan perjanjian jika dana tersebut cair maka penulis akan mendapatkan bagian sebesar 30% dari satu juta dolar (kira-kira 3 milyar dengan kurs $ 1 = Rp 10.000) plus uang $5.000 akan dikembalikan.

Langsung saja penulis mulai curiga dengan isi email yang terakhir, dan benar saja setelah melakukan pencarian artikel tentang email spam, penulis mendapatkan bahwa salah satu modus penipuan melalui email adalah dengan modus dana terpendam di sebuah bank yang tidak dapat dicairkan, dan dibutuhkan bantuan seseorong untuk berpura-pura menjadi ahli warisnya untuk mencairkan dana tersebut. Email spam tersebut biasanya dikirim oleh penduduk dari negara-negara miskin seperti Afrika.

Beberapa tahun setelah kejadian, mungkin sudah ratusan kali penulis menerima email dengan isi yang sama dari orang yang berbeda (spam).