Apakah Tuhan Ada ?

Semakin maju suatu peradaban, cenderung memberikan dampak negatif dengan semakin ditinggalkannya norma-nrma agama. Dari segi perilaku semakin banyak orang yang melakukan sesuatu hal yang dulu dianggap tabu, berdosa, dan merupakan aib yang harus disembunyikan, sekarang malah menjadi sesuatu yang biasa dibicarakan, dilakukan, atau bahkan bangga dengan perbuatan tersebut.

Sedangkan dari sisi ketuhanan, dengan semakin majunya ilmu pengetahuan, semakin banyaknya rahasia-rahasia alam yang dapat dipelajari dan diketahui, maka semakin sombong pulalah manusia saat ini dengan segala akal pikiran, kecerdasan, dan logika mereka. Terutama di negara maju seperti Amerika, masyarakatnya bahkan sudah sampai pada taraf tidak mempercayai lagi adanya tuhan. Mereka hanya percaya kepada ilmu pengetahuan dan hal-hal yang sifatnya nyata dan masuk akal daripada hal-hal yang bersifat ghaib.

Contoh yang paling nyata adalah dengan adanya teori tentang asal muasal mahluk hidup. Mereka percaya bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta baik mahluk mati atau hidup ada dengan sendirinya tanpa adanya proses penciptaan. Sekedar untuk mematahkan pendapat tersebut berikut penulis akan memberikan sebuah analogi sederhana yang patut untuk direnungkan :

Anggaplah saat ini kita sedang berbaring di sebuah kamar rumah, dimana rumah kita merupakan salah satu rumah dalam sebuah lingkungan Rukun Tetangga (RT). Kumpulan RT-RT membentuk suatu Rukun Warga (RW) yang mana RW tersebut merupakan bagian dari suatu Kelurahan. Selanjutnya Kelurahan tempat kita tinggal merupakan bagian kecil dari wilayah yang lebih besar lagi atau yang disebut Kecamatan. Kecamatan tersebut membentuk kumpulan-kumpulan Kecamatan yang membentuk wilayah yang lebih luas lagi atau disebut Kabupaten/Kota. Kemudian kota kita berada dalam suatu provinsi, diantara provinsi-provinsi lain yang membentuk negara kesatuan yaitu Indonesia.

Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara kecil yang terletak di sebuah benua Asia, dan benua Asia merupakan salah satu dari lima benua yang semuanya ada di sebuah planet yang kita sebut Bumi. Bumi adalah sebuah planet diantara planet lain seperti Jupiter, Merkurius, dan sebagainya. Perlu anda tahu bahwa perbandingan anta besar bumi dan planet jupiter adalah ibarat kelereng (bumi) dan bola voli (Jupiter). Planet-planet tersebut mengelilingi bintang yang kita sebut Matahari, yang tentu saja besarnya bisa mencapai berkali-kali lipat lagi dari besar Jupiter.

Matahari merupakan salah satu dari milyaran bintang yang ada di dalam galaksi yang kita sebut galaksi Bima Sakti. Perlu diketahui bahwa dibanding bintang-bintang lain yang ada di Galaksi Bima Sakti, besar bintang yang lain tersebut bahkan ada yang mencapai jutaan kali lebih besar dari Matahari itu sendiri.

Dan apakah anda tahu bahwa Galaksi Bima Sakti merupakan salah satu dari Milyaran Galaksi lain (juga mempunyai milyaran bintang) yang membentuk satu kelompok galaksi yang disebut cluster. Dan di jagad raya ini terdiri dari ratusan milyar cluster. Dengan jarak antara satu cluster dan custer yang lain membutuhkan jarak tempuh ratusan milyar tahun perjalanan cahaya (perkiraan Ilmu Pengetahuan). Bandingkan, untuk sebuah kecepatan cahaya saja membutuhkan waktu sampai milyaran tahun hanya untuk mencapai antar cluster, padahal kita tahu bahwa cahaya dapat menempuh jarak 300.000 kilometer hanya dalam 1 detik (berapa jarak yang ditempuh dalam 1 menit, 1 jam, 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, atau 1 tahun). Apakah semua yang Penulis sebut diatas ada dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan dan mengaturnya sama sekali ?

Sekarang barulah kita menyadari bahwa betapa kecilnya manusia dimuka bumi ini, ibarat sebutir pasir di lautan samudra, dan betapa besarnya zat yang menciptakan alam semesta ini. Tentu sangat amat mudah bagi-Nya untuk memusnahkan manusia sombong yang ada di muka bumi ini, dan pertanyaannya sekarang adalah masihkan kita berani berbuat kesombongan dan dosa dimuka bumi ini dan menganggap bahwa tuhan itu tidak ada dan tidak akan pernah membalas perbuatan baik dan jahat kita kelak ?

Baca juga : Sejarah berdirinya Muhammadiyah.