Baju bekas atau di beberapa daerah di Sumatera dikenal dengan sebutan Baju BJ adalah baju bekas pakai yang dijual kembali. Menurut penjualnya, baju BJ ini berasal dari negara tetangga semisal Singapore, Malaysia, Korea, Taiwan dan sebagainya yang dibeli perkarung dengan harga tertentu. Karena baju BJ dibeli perkarung, maka penjual tidak dapat memilih baju-baju yang akan dibeli dan dijual kembali dengan harga murah tersebut.
Baju BJ kemudian dicuci dan dirapikan sekedarnya untuk dijual dipasar-pasar dengan harga murah, misalnya seharga Rp 5000 perpotong pakaian. Pangsa pasar baju BJ ini sendiri sebenarnya adalah masyarakat menengah kebawah, namun terkadang di pasar BJ tidak jarang ditemukan pembeli yang datang dengan menggunakan sedan keluaran terbaru sedang memilah milih baju BJ, karena baju BJ biasanya kondisinya masih relatif bagus dengan mode yang tidak terlalu ketinggalan jaman, maklumlah diluar negeri sana mungkin setelah beberapa kali pakai dan bosan, mereka langsung membuangnya, tidak seperti di Indonesia, baju baru dari pertama kali dibeli tetap saja dipakai meski sudah ada bolong disana sini bahkan jika tidak dapat dikenakan lagi baju rombeng masih bisa dimanfaatkan sebagai kain perca.
Baju BJ yang dijual biasanya juga disertai dengan aksesoris bekas lainnya seperti tas, dasi, topi, celana dan lain-lain. Pernah menurut cerita penjual BJ, ketika ia membeli satu karung baju BJ, ternyata didalam saku (kantong) salah satu baju tersebut tersimpan beberapa lembar uang ratusan dollar singapura, bahkan merujuk pada pengalaman Penulis sendiri (jadi malu nih..) ketika membeli sebuah tas bekas, didalamnya masih tersimpan beberapa lembar uang Won yang terlupakan oleh sang pemilik lama.
Baju BJ kemudian dicuci dan dirapikan sekedarnya untuk dijual dipasar-pasar dengan harga murah, misalnya seharga Rp 5000 perpotong pakaian. Pangsa pasar baju BJ ini sendiri sebenarnya adalah masyarakat menengah kebawah, namun terkadang di pasar BJ tidak jarang ditemukan pembeli yang datang dengan menggunakan sedan keluaran terbaru sedang memilah milih baju BJ, karena baju BJ biasanya kondisinya masih relatif bagus dengan mode yang tidak terlalu ketinggalan jaman, maklumlah diluar negeri sana mungkin setelah beberapa kali pakai dan bosan, mereka langsung membuangnya, tidak seperti di Indonesia, baju baru dari pertama kali dibeli tetap saja dipakai meski sudah ada bolong disana sini bahkan jika tidak dapat dikenakan lagi baju rombeng masih bisa dimanfaatkan sebagai kain perca.
Baju BJ yang dijual biasanya juga disertai dengan aksesoris bekas lainnya seperti tas, dasi, topi, celana dan lain-lain. Pernah menurut cerita penjual BJ, ketika ia membeli satu karung baju BJ, ternyata didalam saku (kantong) salah satu baju tersebut tersimpan beberapa lembar uang ratusan dollar singapura, bahkan merujuk pada pengalaman Penulis sendiri (jadi malu nih..) ketika membeli sebuah tas bekas, didalamnya masih tersimpan beberapa lembar uang Won yang terlupakan oleh sang pemilik lama.