Pengukuran Tingkat Kecerdasan Mustahil


Banyak para ahli jiwa mendefinisikan kecerdasan secara berbeda-beda. Pada tahun 1921 di sebuah pertemuan tahunan dengan tajuk “Kecerdasan dan Pengukurannya”, para ahli jiwa menyimpulkan empat definisi kecerdasan. Salah satunya mendefinisikan kecerdasan sebagai “kapasitas belajar” seseorang. Definisi lainnya menyebutkan kecerdasan sebagai “kemampuan untuk beradaptasi pada situasi yang baru”, “kapasitas untuk belajar dari pengalaman”, dan “pengetahuan yang sesorang miliki”. Bahkan salah satu kamus terkenal mendefinisikan kecerdasan sebagai “ kemampuan untuk belajar, atau mengerti, atau berhadapan dengan sesuatu yang baru”

Selama jangka waktu yang lama, ada pertanyaan besar mengenai apakah kecerdasan sesungguhnya dapat diukur secara akurat atau tidak. Jika kecerdasan adalah apa yang seseorang ketahui atau mengerti maka hal tersebut mungkin untuk diukur. Namun demikian, jika kecerdasan adalah kapasitas seseorang untuk mempelajari sesuatu, maka hat itu akan sulit diukur. Sebagai pembanding mengapa kapasitas seseorang untuk belajar sulit diukur, dapat dipahami melalui analogi sebagai berikut.

Misal, jika anda memiliki sebuah cangkir yang ingin diukur kapasitasnya, maka yang dilakukan adalah menuangkan air kedalamnya sampai penuh. Setelah cangkir tersebut penuh terisi air, maka selanjutnya air didalamnya dikeluarkan lagi untuk diukur dengan menggunakan alat ukur tertentu sehingga kita dapat mengetahui berapa liter kapasitas cangkir tersebut, misalnya setengah liter atau seperempat liter.

Namun demikian ada beberapa alasan mengapa kapasitas seseorang untuk belajar sulit diukur secara akurat dengan cara yang sama seperti contoh diatas, karena kita tidak dapat mengisi otak seseorang dengan ilmu pengetahuan sampai penuh, dan kemudian mengeluarkannya lagi untuk diukur dengan alat ukur tertentu. Hal ini dikarenakan kita tidak tahu indikasi yang menunjukkan kapan kapasitas sesorang sudah penuh, kemudian kita juga tidak bisa mengosongkan otak seseorang dari ilmu pengetahuan, dan kita tidak tidak memiliki alat untuk mengukur ilmu pengetahuan tersebut.

Kesimpulan : Sampai dengan saat ini kecerdasan seseorang tidak dapat diukur secara akurat dan standar bahkan dengan melalui serangkaian test IQ yang paling lengkap sekalipun, mengingat kecerdasan adalah hal yang sifatnya qualitatif dan dipengaruhi oleh banyak faktor.