Pemecah Kopi Tradisional

Saat pertama kali pergi ke Kota Bengkulu, Penulis beserta rombongan yang berangkat dari kota Palembang dengan menggunakan kendaraan dinas, melalui sebuah desa bernama Pendopo Lintang (dekat Pagar Alam) yang kebanyakan penduduknya merupakan petani kopi. Saat melintasi jalan yang relatif kecil di tengah desa tersebut, Penulis sempat terheran-heran melihat kopi yang baru dipanen di jemur persis di tengah jalan.

Pemandangan tersebut terlihat hampir disepanjang jalan desa tersebut dan di desa-desa lainnya, sehingga menyebabkan Penulis sempat mengingatkan dengan keras agar sopir kantor yang membawa kami berhati-hati jangan sampai melindas kopi-kopi yang sedang dijemur sehingga membuat penduduk desa marah (penduduk desa tersebut terkenal dengan wataknya yang keras dan tempramental).

Namun bukannya menghindar, malah dengan tidak mengurangi kecepatannya sang sopir dengan tenangnya terus saja melaju dan tetap melindasi kopi-kopi yang sedang dijemur tadi. Anehnya lagi, setelah kopi tersebut terlindas oleh ban-ban mobil kami dan mengakibatkan sebagian kopi tersebut berhamburan di aspal, pemilik kopi (penduduk desa) yang kebetulan sedang berada dipinggir jalan juga tidak menujukkan tanda-tanda akan marah bahkan dengan tenagnya pula mereka mengambil kopi yang berserakan dan mengumpulkannya lagi ditengah jalan aspal.

Ternyata setelah dijelaskan sopir, barulah kami mengerti bahwa kopi-kopi tersebut sebenarnya sengaja dijemur ditengah jalan supaya terlindas oleh ban mobil yang melintas. Cara tersebut bertujuan untuk memecahkan kulit kopi dengan bantuan mobil sekaligus menjemurnya, karena didesa tersebut tidak ada lantai penjemuran kopi dan mesin pemecah kulit kopi jarang digunakan untuk menghemat biaya, meskipun cara ini tidak higienis.

Setalah dipikir-pikir, boleh jadi secangkir kopi hangat yang menemani sarapan anda dip pagi hari sebenarnya berasal dari kopi penduduk desa tadi. Bukannya tidak mungkin, karena ternyata kopi yang dijemur secara tradisional tadi ternyata dijual ke beberapa perusahaan kopi terkenal dan bahkan di ekspor sampai ke manca negara.