Einstein Sang Pengkhayal Jenius

Einstein dianggap sebagai ilmuwan jenius pada zamannya. Ia bukan fisikawan matematis yang otaknya dipenuhi dengan angka-angka dan rumus-rumus. Sebenarnya ia sulit memahami matematika ketika duduk di bangku sekolah dan hampir drop out di Universitas karena sering melamun.

Menurut Einstein sendiri, ia menemukan teori relativitas bukan dibangku kuliah atau meja belajar, melainkan ketika sedang berbaring dan menghayal diatas suatu bukit pada suatu hari dimusim panas.

Pada saat sedang memandang keatas dengan mata setengah terpejam, sinar matahari masuk menerobos kedalam mata dan terurai menjadi ribuan berkas cahaya yang sangat tipis. Einstein terpesona dan merasa seakan diajak berpetualang dengan mengendarai salah satu berkas cahaya tipis tersebut. Khayalannya membawa dirinya berpetualang ke alam semesta dan mendarat disuatu tempat yang tidak bisa dijelaskan dengan ilmu fisika manapun. Setelah selesai berkhayal ia buru-buru pulang dan dengan keyakinan penuh bahwa khayalannya lebih jitu daripada pelajaran fisika yang pernah ia peroleh dan ia pun mulai merumuskan matematika baru untuk menjelaskan kebenarn yang baru saja tertangkap oleh khayalannya.

Baca lanjutan artikel : Struktur otak manusia