Seumur-umur baru satu kali membuat puisi, itupun tidak disengaja. Berikut puisi yang dimaksud :
Rintik Hujan
Hujan Rintik-Rintik Sayang…
Dibandara Sore Itu
Kutunggu Dirimu
Hujan Rintik-Rintik Sayang...
Seperti Dua Tahun Yang Lalu
Saat Kau Tinggalkanku
Hujan Rintik-Rintik Sayang...
Saat Pesawat Terakhir Tiba
Tanpa Serta Dirimu
By : Annas – dibuat tahun 2002
Puisi sederhana ini dibuat pada tahun 2002 sewaktu sedang menungu sang mantan kekasih di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang. Kami berjanji untuk bertemu setelah dua tahun sebelumnya kami berpisah dibandara yang sama dalam keadaan hujan rintik.
Setelah menunggu hampir empat jam lamanya (juga dalam keadaan hujan rintik) dan akhirnya pesawat terakhir pun mendarat (sekitar jam 7 malam), yang ditunggu-tunggu pun tak kunjung datang jua. Bahkan sampai saat ini Penulis belum pernah bertemu lagi dengannya. (hik..hik..)
Rintik Hujan
Hujan Rintik-Rintik Sayang…
Dibandara Sore Itu
Kutunggu Dirimu
Hujan Rintik-Rintik Sayang...
Seperti Dua Tahun Yang Lalu
Saat Kau Tinggalkanku
Hujan Rintik-Rintik Sayang...
Saat Pesawat Terakhir Tiba
Tanpa Serta Dirimu
By : Annas – dibuat tahun 2002
Puisi sederhana ini dibuat pada tahun 2002 sewaktu sedang menungu sang mantan kekasih di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang. Kami berjanji untuk bertemu setelah dua tahun sebelumnya kami berpisah dibandara yang sama dalam keadaan hujan rintik.
Setelah menunggu hampir empat jam lamanya (juga dalam keadaan hujan rintik) dan akhirnya pesawat terakhir pun mendarat (sekitar jam 7 malam), yang ditunggu-tunggu pun tak kunjung datang jua. Bahkan sampai saat ini Penulis belum pernah bertemu lagi dengannya. (hik..hik..)