Pandangan Agama Tentang Homosex

Anda termasuk orang yang memiliki orientasi sex terhadap sesama jenis (homo & lesbi) ? atau mungkin sering melihat jenis orang seperti yang disebutkan tadi disekitar anda ? Mungkin ada baiknya sekedar untuk memperkaya wawasan, anda membacal artikel ini yang berisi tentang Pandangan Agama Tentang Homosex, berikut ini.

Seperti dikisahkan didalam kitab suci, pada jaman Nabi Luth dimana kaumnya selain tidak beriman kepada sang maha pencipta, juga gemar sekali berbuat maksiat dengan melakukan praktek-praktek homoseksual. Kemudian pada suatu titik dimana kaum tersebut tidak dapat lagi dinasehati, akhirnya Allah menurunkan azabnya yang sangat pedih dan membinasakan mereka dengan cara membalikan tanah yang mereka pijak dan mengubur mereka hidup-hidup.

Dari cerita diatas, jelas sekali bahwa sesungguhnya agama sangat menentang dan melarang praktek-praktek homoseksual tersebut. Namun ada yang menarik tentang pendapat para ulama mengenai homoseksual seperti yang pernah Penulis baca pada sebuah buku.

Pendapat pertama menyebutkan bahwa tidak ada toleransi dan sangat menentang keras atas kaum yang mempraktekkan kehidupan homoseksual tersebut, dan hukumnya didalam agama jelas haram (dosa besar). Satu-satunya jalan untuk terhindar dari azab baik didunia atau diakhirat atas perbuatan tersebut adalah segera bertobat.

Pendapat yang kedua relatif lunak, mereka berpendapat bahwa dimata tuhan manusia adalah sama, tidak peduli kaya atau miskin, berkulit putih atau negro, sakit ataupun sehat, semua memiliki hak dan kewajiban yang sama dimata tuhan. Yang membedakan kita dimata-Nya hanyalah tingkat ketaqwaan dan keimanan kita terhadap-Nya.

Maksud pendapat kedua adalah meskipun kita manusia normal sekalipun, jika melakukan perbuatan dosa seperti mencuri atau berzinah, maka dimata tuhan kita akan mempunyai derajat yang rendah. Hal tersebut juga berlaku bagi kaum homoseksual, selama mereka tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh tuhannya (contoh : tidak berzinah atau tidak kawin sesama jenis) dan menjalankan perintah-Nya, maka tentu derajatnya akan lebih tinggi dan surga merupakan balasannya.

PENDAPAT PENULIS : Ada dua kaum homoseksual sepanjang yang Penulis tahu, yaitu mereka yang memiliki orientasi seksual sesama jenis semenjak mereka terlahir kedunia (akibat adanya kelainan hormon semenjak lahir) dan kaum yang berorientasi seksual sesama jenis karena menganggap hal tersebut sebagai suatu gaya hidup/life style.

Untuk kaum homoseksual akibat kelainan hormon sejak lahir, terus terang Penulis lebih memilih ke pendapat yang kedua. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa manusia terlahir kedunia ini adalah karena kehendak yang kuasa, dan ketika terlahir semua yang ada pada kita adalah pemberian-Nya yang harus disyukuri. Bukankah sebenarnya kaum homoseksual juga tidak mengharapkan terlahir ke dunia ini dalam keadaan demikian, sama seperti halnya dengan orang yang terlahir dalam keadaan cacat/sakit.

Yang dapat mereka lakukan adalah meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi itu mungkin sudah menjadi suatu suratan yang harus dijalani, dan untuk itu mereka harus sabar, bertawakal, menjauhi larangan-Nya, menjalankan perintah-Nya, dan menahan diri untuk tidak mengikuti hawa nafsu mereka untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama agar menjadi manusia yang memiliki derajat yang tinggi dimata-Nya.