Jika baru-baru ini anda pernah menonton, membaca, atau mendengar iklan tentang kuis yang menawarkan barang mewah seperti mobil, motor, dan lain-lain dengan cara pelelangan harga termurah dan terunik, maka nasihat saya sebagiknya anda abaikan.
Maksud dari kuis ini, peserta bisa membeli barang tertentu dengan menawar barang tersebut semurah dan seunik mungkin dengan syarat harga penawaran tersebut harus yang paling rendah dan tidak ada orang lain yang menawar dengan nominal yang sama.
Artinya apabila anda menawar harga tertentu, dan ada orang lain yang menawar dengan harga yang sama, maka anda harus menawar dengan harga unik yang lainnya. Contoh anda menawar mobil seharga Rp 123,- dan kemudian ada penawar lain menawar dengan harga yang sama, maka nominal tersebut tidak lagi unik dan selanjutnya anda harus menawar dengan harga selain Rp 123,- misal Rp 201,- dan seterusnya sehingga boleh jadi pada akhir kuis pemenang yang mendapatkan mobil tersebut adalah penawar dengan harga Rp 1.321.582,- (sangat murah dibanding harga mobil di showroom yang mungkin bisa mencapai ratusan juta)
Tetapi permasalahannya adalah, kuis tersebut mempunyai indikasi penipuan. Pengalaman penulis sendiri ketika mengikuti kuis yang sama yang diselenggarakan oleh proXL bersama pihak ketiga dengan tajuk ”hargaku”, penulis seringkali menjadi penawar termurah pada detik-detik terakhir akhir kuis yang telah dikonfirmasikan melalui sms bahwa penulislah penawar termurah tersebut (akhir kuis jam 12 malam tepat, dan penulis mengirimkan sms sebanyak-banyaknya menawarkan harga termurah dan unik dengan asumsi tidak ada orang lain yang rela bangun tengah malam untuk ikut kuis tersebut J), tetapi ketika dicek di website proXL pemenangnya adalah nomor handphone orang lain.
Anehnya kuis yang diselenggarakan setiap hari selama beberapa bulan tersebut, hampir setiap hari dimenangkan oleh nomor handphone yang sama. Bukan bermaksud memfitnah, tetapi boleh jadi nomor tersebut adalah nomor handphone penyelenggara yang tidak ingin hadiah jatuh ketangan orang lain, mengingat pada saat itu kuis tersebut sepi peminat (logikanya penyelenggara tidak mau rugi karena pendapatan sms yang masuk tidak sebanding dengan uang yang dikeluarkan oleh penyelenggara untuk membeli hadiah harian tersebut)
Pesan moral :
Berhati-hatilah jika mengikuti kuis atau apapun yang diselenggarakan oleh pihak ketiga (bukan operator), apalagi jika kuis tersebut menggunakan tarif premium. Biasanya cenderung untuk merugikan konsumen.
Baca juga : Blog Tema Spesifik
Maksud dari kuis ini, peserta bisa membeli barang tertentu dengan menawar barang tersebut semurah dan seunik mungkin dengan syarat harga penawaran tersebut harus yang paling rendah dan tidak ada orang lain yang menawar dengan nominal yang sama.
Artinya apabila anda menawar harga tertentu, dan ada orang lain yang menawar dengan harga yang sama, maka anda harus menawar dengan harga unik yang lainnya. Contoh anda menawar mobil seharga Rp 123,- dan kemudian ada penawar lain menawar dengan harga yang sama, maka nominal tersebut tidak lagi unik dan selanjutnya anda harus menawar dengan harga selain Rp 123,- misal Rp 201,- dan seterusnya sehingga boleh jadi pada akhir kuis pemenang yang mendapatkan mobil tersebut adalah penawar dengan harga Rp 1.321.582,- (sangat murah dibanding harga mobil di showroom yang mungkin bisa mencapai ratusan juta)
Tetapi permasalahannya adalah, kuis tersebut mempunyai indikasi penipuan. Pengalaman penulis sendiri ketika mengikuti kuis yang sama yang diselenggarakan oleh proXL bersama pihak ketiga dengan tajuk ”hargaku”, penulis seringkali menjadi penawar termurah pada detik-detik terakhir akhir kuis yang telah dikonfirmasikan melalui sms bahwa penulislah penawar termurah tersebut (akhir kuis jam 12 malam tepat, dan penulis mengirimkan sms sebanyak-banyaknya menawarkan harga termurah dan unik dengan asumsi tidak ada orang lain yang rela bangun tengah malam untuk ikut kuis tersebut J), tetapi ketika dicek di website proXL pemenangnya adalah nomor handphone orang lain.
Anehnya kuis yang diselenggarakan setiap hari selama beberapa bulan tersebut, hampir setiap hari dimenangkan oleh nomor handphone yang sama. Bukan bermaksud memfitnah, tetapi boleh jadi nomor tersebut adalah nomor handphone penyelenggara yang tidak ingin hadiah jatuh ketangan orang lain, mengingat pada saat itu kuis tersebut sepi peminat (logikanya penyelenggara tidak mau rugi karena pendapatan sms yang masuk tidak sebanding dengan uang yang dikeluarkan oleh penyelenggara untuk membeli hadiah harian tersebut)
Pesan moral :
Berhati-hatilah jika mengikuti kuis atau apapun yang diselenggarakan oleh pihak ketiga (bukan operator), apalagi jika kuis tersebut menggunakan tarif premium. Biasanya cenderung untuk merugikan konsumen.
Baca juga : Blog Tema Spesifik