Mengapa Artis Banyak Cerai?


Pertanyaan tersebut muncul dibenak penulis ketika seringkali di infotainment diberitakan tentang perceraian artis-artis Indonesia baik yang sudah belasan tahun menikah atau bahkan yang baru seumur jagung sekalipun.

Alasan perceraian yang berhasil ditangkap oleh Penulis pun relatif sama dan klasik untuk masing-masing kasus perceraian, yaitu adanya perbedaan prinsip diantara pasangan suami istri sehingga mereka memutuskan untuk tidak lagi bersama demi kebahagian bersama (bercerai).

Namun akar yang menjadi pokok permasalahan sebenarnya menurut Penulis penyebabnya adalah kemandirian dan kemapanan yang dimiliki oleh para artis tersebut. Alasannya adalah, ketika sepasang suami istri sama-sama mempunyai tingkat kemapanan dan kemandirian yang tinggi, maka mereka tidak lagi merasa saling ketergantungan satu sama lain. Sehingga jika suatu perkawinan dirasakan tidak lagi membawa kebahagiaan, maka dengan enteng mereka akan cerai. Toh dengan kemapanan dan kemolekan phisik yang mereka miliki, tidak terlalu sulit untuk mencari pengganti suami / istri.

Dua contoh nyata untuk lebih menjelaskan argumen diatas adalah, pada suatu hari Penulis pernah berbincang dengan seorang guru (perempuan) di sebuah Sekolah Menengah Atas. Ia menyatakan bahwa jika suatu saat suaminya macam-macam, maka ia tidak akan ragu-ragu minta cerai karena meskipun ia bercerai sekalipun, ia tetap dapat bertahan hidup dengan penghasilannya yang sekarang.

Lain lagi ceritanya dengan seorang laki-laki yang kehidupannya sangat mapan, berencana akan menikah lagi karena ia merasa sanggup. Kalau perlu, ia akan menceraikan istrinya jika istrinya tidak menyetujui rencananya tersebut.

Bandingkan dua cerita diatas denga cerita sepasang suami istri pedagang sayur dengan penghasilan pas-pasan. Sang suami tidak sempat berpikiran yang macam-macam (kawin lagi, selingku, dll) karena penghasilan yang hanya cukup untuk makan, dan sang istripun sangat menggantungkan hidupnya pada sang suami. Jadi meski betapa pun susahnya hidup mereka, ia tidak mungkin untuk minta cerai.

Catatan : Tingakat perceraian tertinggi terletak pada kalangan menengah ke atas.