Sehubungan dengan pemanasan bumi, apa yang dimaksud dengan rumah kaca ? Mungkin anda pernah mendengar akhir-akhir ini pemanasan global telah mempengaruhi iklim di bumi, diantaranya tidak beraturannya musim hujan dan kemarau di daerah tropis, atau suhu bumi yang semakin meningkat. Semua itu disebabkan oleh efek rumah kaca.
Yang dimaksudkan disini adalah terperangkapnya radiasi infra merah oleh atmosfer bumi, yang dapat meningkatkan temperatur rata-rata dipermukaan bumi, sama seperti terperangkapnya radiasi infra merah didalam sebuah rumah kaca yang memang dirancang untuk meningkatkan suhu didalam ruangannya.
Temperatur dipermukaan bumi, sebenarnya bergantung kepada keseimbangan yang tepat antara banyak radiasi matahari yang tiba pada kita dan banyak radiasi yang dipantulkan kembali oleh angkasa. Sekitar sepertiga energi matahari yang menerpa bumi dipantulkan kembali, sedangkan sisanya diserap oleh permukaan bumi seperti, laut, daratan, awan, dan lain sebagainya.
Bumi sebenarnya diselubungi oleh selimut tebal atmosfer yang melindunginya dari terpaan sinar matahari langsung, namun ada beberapa gas tertentu yaitu terutama karbon dioksida dan uap air, merupakan zat yang menyerap radiasi infra merah sangat efesien, sehingga ia dapat menahan lolosnya sebagian radiasi infra merah untuk tetap berada di permukaan bumi sehingga membuat suhu menjadi lebih panas dari seharusnya.
Selama ribuan tahun sebelum terjadinya revolusi industri, rata-rata temperatus bumi adalah hampir sama dari tahun-tahun sebelumnya, namun kegiatan manusia seratus tahun terakhir ini telah banyak membuat perubahan pada permukaan atmosfer bumi kita. Semenjak revolusi industri manusia telah banyak membakar energi berupa batubara, minyak bumi atau gas yang menghasilkan karbon dioksida yang selanjutnya melayang ke udara. Akibatnya jumlah karbon dioksida meningkat tiga puluh persen dibanding ratusan tahun yang silam. Dan selanjutnya semakin banyak karbon dioksida, maka semakin tinggi pula temperatur dipermukaan bumi.
Baca juga mengapa air dapat memadamkan api...
Yang dimaksudkan disini adalah terperangkapnya radiasi infra merah oleh atmosfer bumi, yang dapat meningkatkan temperatur rata-rata dipermukaan bumi, sama seperti terperangkapnya radiasi infra merah didalam sebuah rumah kaca yang memang dirancang untuk meningkatkan suhu didalam ruangannya.
Temperatur dipermukaan bumi, sebenarnya bergantung kepada keseimbangan yang tepat antara banyak radiasi matahari yang tiba pada kita dan banyak radiasi yang dipantulkan kembali oleh angkasa. Sekitar sepertiga energi matahari yang menerpa bumi dipantulkan kembali, sedangkan sisanya diserap oleh permukaan bumi seperti, laut, daratan, awan, dan lain sebagainya.
Bumi sebenarnya diselubungi oleh selimut tebal atmosfer yang melindunginya dari terpaan sinar matahari langsung, namun ada beberapa gas tertentu yaitu terutama karbon dioksida dan uap air, merupakan zat yang menyerap radiasi infra merah sangat efesien, sehingga ia dapat menahan lolosnya sebagian radiasi infra merah untuk tetap berada di permukaan bumi sehingga membuat suhu menjadi lebih panas dari seharusnya.
Selama ribuan tahun sebelum terjadinya revolusi industri, rata-rata temperatus bumi adalah hampir sama dari tahun-tahun sebelumnya, namun kegiatan manusia seratus tahun terakhir ini telah banyak membuat perubahan pada permukaan atmosfer bumi kita. Semenjak revolusi industri manusia telah banyak membakar energi berupa batubara, minyak bumi atau gas yang menghasilkan karbon dioksida yang selanjutnya melayang ke udara. Akibatnya jumlah karbon dioksida meningkat tiga puluh persen dibanding ratusan tahun yang silam. Dan selanjutnya semakin banyak karbon dioksida, maka semakin tinggi pula temperatur dipermukaan bumi.
Baca juga mengapa air dapat memadamkan api...